Kuis “Seperti Janji Kita”

Merayakan sebulan terbitnya “Seperti Janji Kita”, saya akan membagikan “Seperti Janji Kita” kepada sahabat blogger.

Caranya gampang kok. Serupa salah satu tokoh di “Seperti Janji Kita” yang diam-diam mencintai sahabat dekatnya, kamu cukup membayangkan seandainya kamu mencintai sahabat dekatmu, tapi sahabat dekatmu itu sudah punya kekasih. Apa yang akan kamu lakukan? Ungkapkan perasaanmu dalam sebuah cerita atau puisi. Bisa tulis langsung di kolom komen di bawah ini, atau posting di blog kamu. Untuk yang posting di blog jangan lupa tinggalkan link postingan kamu di kolom komen ya. Atau untuk yang tidak ingin cerita atau puisinya dipublished, bisa kirim ke email sepertijanjikita@gmail.com, tulis “Seperti Janji Kita” sebagai subject ya.

Tiga cerita atau puisi yang paling menarik akan mendapatkan hadiah masing-masing satu novel “Seperti Janji Kita”.

Kuis ini terbuka buat siapa saja dan hadiah hanya akan dikirimkan ke alamat di Indonesia.

Ayo tunggu apalagi, tulis cerita atau puisimu dan dapatkan novel “Seperti Janji Kita”.  Ditunggu sampai 26 April 2011, ya.  Pemenang akan diumumkan pada tanggal 30 April 2011 🙂

128 comments

  1. wahhh gua mau dong dapet bukunyaaa…
    tapi terpaksa gak ikutan deh yes… abis kalo sampe gua bikin puisi buat wanita lain, bisa runyam ntar akhirnya.. huahahaha

  2. Telah ku tancapkan cinta itu kepadamu dalam kisah, hati biru, bunga biru,laut biru bahkan danau dan pepohonan semua membiru, Sayang…… engkau telah membuat ruang cinta dalam satu sudut dihatiku, dan sudut itu takkan pernah terisi oleh siapapun.

    Cinta itu bukan kata-kata, Juga bukan pikiran, Juga bukan pengorbanan, Juga bukan imajinasi yang lenyap dalam hening, Cinta itu hanya aku dan kamu, Dan karena cinta itu adalah aku dan kamu, Maka cinta itu adalah sejuta kali lipat dari yang terindah yang ada di muka bumi ini…

    Jangan seperti bunga yang tumbuh di tepi jalan, Tapi jadilah bunga yang tumbuh di puncak gunung tertinggi yang hanya lelaki sejati yang bisa memetikmu

    Aku tidak memiliki materi berharga apapun yang dapat kupersembahkan untukmu. Tapi aku memiliki mata uang hati yaitu kejujuran. Kejujuran bahwa aku mencintaimu tanpa paksaan apapun. Kejujuran bahwa aku mau melindungi dan menjagamu sampai nafas terakhir kehidupanku. Kejujuran bahwa aku mencintaimu bukan untuk menguasaimu, melainkan untuk menyayangimu, mengertimu dan mencintaimu dengan segenap ketulusan hatiku. Hanya itu yang kumiliki untuk dapat kupersembahkan untukmu

    Dulu ku sangat mencintaimu dari apapun tapi apalah dayaku, hanya bisa meilhat kebahagianmu dengannya aku sangat bahagia, seorang wanita yang sangat ku cintai dan ku sayangi, meski kau anggap aku sebagai sahabat biasamu tetapi aku anggap kau sebagai bidadari langit yang mengisi ruang hati kecilku, mungkin banyak berjuta tetes air mata yang membasuhi wajahku,tetes air mata yang mengeluarkan rasa cinta yang begitu tulus yang tak kau sadari dan kau ketahui, ku hanya bisa terdiam ketika rasa cinta ini menghantuiku sepanjang malam sepanjang mimpi ku bahkan menjadi mimpi buruk ku betapa bodohnya ku mencintai sahabatku sendiri yang dia anggap ku sebagai sahabat bahkan seorang kakak.
    kini ku hanya bisa tertawa ketika kau melihat wajahku ini dan ku menangis saat kau bersamanya ketika kau tak melihat wajahku, tapi selalu siap menyambutmu ketika kau membutuhkan aku, dan aku akan menyambutmu dengan tangisan kebahagian ketika kau membutuhkan aku karena aku adala seorang lelaki biasa yang selalu setia dengan cintaku untukmu.

    puisi ini apa yang dulu kurasakan. 🙂

  3. Cerpen : Happy read, ya kak yessi. hehehe ^ – ^
    TITIK TERANG PENANTIAN RINA

    “ Eh, katanya Ergi udah jadian sama Ana lho ! “. Tidak sengaja Rina mendengar percakapan tiga orang teman sekelasnya di taman sekolah.
    Dada Rina terasa sesak seketika. Dengan lunglai Rina berjalan menuju kelasnya.

    Ternyata kelas Rina tak kalah hebohnya ketika mendengar Ergi berpacaran dengan Ana. Hanya dua orang yang tak bergeming akan berita itu. Angga dan Rima, sahabat Rina.
    “ Rin, kok baru datang ? “ Tanya Angga.
    “ iya… tadi pagi bangunnya agak telat, abis tadi malem kerjain tugas.” Jawab Rina dengan suara yang agak sesak.
    “ kamu habis nangis ya ? “ todong Rima. Dengan seksama Angga ikut memperhatikan Rina.
    “ Ya…bener, Rina habis nangis, karma matanya terlihat seperti bola golf, dan hidungnya juga merah.
    Rina hanya tersenyum. Ia menarik napas panjang – panjang untuk mengurangi rasa sakit yang bersarang dalam hatinya.

    “ lupain aja si Ergi….. masih banyak cowok ! “
    “ dia gak pantes buat kamu, dia cuma bisa buat kamu nangis.
    “ tidak ada seorang lelakipun yang layak mendapatkan air matamu. Lelaki yang layak mendapatkannya tidak akan pernah membuatmu menangis. “ ucap Rima agak emosi.

    Jam istirahat tiba, Rina dan Rima berjalan menuju kantin.

    “ Ma, aku sayang sama Dia, “ Rima memandang Rina dengan tatapan bingung.
    “ maksud kamu apa ? “ Tanya Rima dengan wajah kaget.
    “ iya aku sayang sama Ergi, “ jawab Rina.
    Sejak SMP kita udah satu sekolah. Bahkan sekelas sampai kita lulus SMP.
    Rima mencoba untuk memahami apa yang barusan di ucapkan oleh sahabatnya ini. Untuk beberapa menit mereka diam dengan pikiran masing – masing, sampai Rima memulai bersuara.
    “ Terus kamu da bilang perasaan kamu ke Ergi ? “ tanya Rima dengan suara yang semakin tegas.
    “ aku belum bilang perasaanku. Aku takut, ma.
    Di satu sisi aku ingin bilang, tapi di sisi lain aku takut pertemanan ini rusak.
    “ kenapa kamu mesti takut, Rin ? “ ujar Rima.
    Kalau kamu memang sayang, cinta sama dia, kamu mesti bilang sama dia. Jadi dia bisa tahu perasaan kamu. Kamu juga gak bakal tersiksa kayak gini.
    “ aku takut dia marah ! “ jawab Rina dengan lemas.
    “ Rin, terkadang kejujuran itu manyakitkan. Tapi dengan kejujuran kita bisa dapat jawaban dari semua keraguan kita. ! “ Ucap Rima, memberi kekuatan untuk sahabatnya.

    Memori Rina secara refleks kembali mengingat masa – masa tiga tahun lalu bersama Ergi. Menghabiskan waktu bersama – sama, meninggalkan banyak kenangan di hati Rina. Ergi adalah sosok yang menarik perhatiannya, sosok yang tak terlupakan hingga saat ini.

    Sekilas pandangan Rina tertuju pada satu pemandangan. Pemandangan yang sebenarnya tak ingin dia lihat. Ergi melintas di koridor depan kelasnya bersama Ana, pacarnya.

    Dan tanpa ia bisa bendung lagi, air mata yang sejak tadi ditahannya akhirnya mengalir juga. Angga dan Rima yang melihat sahabatnya langsung menghela napasnya, hampir bersamaan. Mereka bisa merasakan apa yang Rina rasakan. Sakit, sedih, kecewa, marah, semua rasa itu jadi satu di hatinya.

    Pulang sekolah

    Angga mengajak Rina ke sebuah cafe dekat sekolah.

    “ Rin, kamu suka es krim kan ? “ tanya Angga.
    Rina hanya mengangguk, saat ini dia sedang tidak mood untuk berbicara.
    “ kamu tau Rin, apa alasan aku ngajak kamu ke sini ? “ ujar Angga setelah dia kembali dari memesan es krim.
    Rina mengeleng pelan.
    “ memangnya kenapa ? “ tanya Rina langsung.
    “ lupakan Ergi, Rin, “ katanya.
    “ lupain dia, cowok kayak gitu nggak cocok buat kamu ! “ tambahnya.
    Suara Angga terdengar agak emosi.
    “ tiga tahun itu bukan waktu yang sebentar, Ngga ! ” ujar Rina.
    “ ya…. tiga tahun lebih bersama Ergi bukanlah waktu yang singkat, “ ucap Rina dengan suara pelan.
    “ aku pengen banget ngelupain Ergi, Ngga ! tapi aku nggak bisa. Semakin aku berusaha buat ngelupain dia, aku makin ingat apa yang dulu aku pernah lalui bersama saat SMP.
    “ sudahlah ! Ngga, aku nggak mau ngomongin masalah itu di sini, “ tegas Rina.
    “ oce… aku nggak akan ngomong masalah itu lagi, “ kata Angga sambil mengangguk.
    “ tapi aku punya pertanyaan buat kamu, “ tambah Angga.
    Angga terlihat agak gugup dan membuat Rina bingung.
    “ ada apa sih ? “ tanya Rina.
    Dari nada bicaranya terlihat kalau Rina sangat penasaran. Angga menarik napas panjang sebelum akhirnya ia berkata,
    “ boleh nggak aku gantikan posisi Ergi di hati kamu ? “ dan kalimat itu sontak membuat Rina menjatuhkan es krim dan jatuh mengenai baju Angga.
    “ aduh, maaf Ngga, aku gak sengaja ! “ ucap Rina sambil membersihkan seragam Angga yang ternoda olehnya.
    “ udah Rin, nggak apa – apa, gimana aku serius sama ucapanku tadi, aku nunggu jawaban kamu. “ ucapan Angga membuat Rina berhenti membersihkan baju Angga.
    Rina duduk sambil terdiam untuk beberapa saat. Ia masih tak percaya dengan apa yang di ungkapkan Angga tadi.
    “ tapi, Ngga….” ucap Rina terbata – bata, ia masih sangat bingung.
    “ aku tahu kalau aku nggak sesempurnah Ergi, tapi aku sayang sama kamu Rin, sejak pertama masuk SMA. “ jelas Angga.
    “ sejak pertama masuk SMA ? “ tanya ulang Rina.
    Angga tersenyum sambil mengangguk.
    “ waktu itu aku liat kamu saat upacara, dan saat itu aku langsung suka, “ jawab Angga seraya mengenang kejadian dua tahun lalu.
    Rina tidak dapat mempercayainya, “ dua tahun “. Dua tahun lamanya Angga memendam perasaannya.
    “ gimana Rin ? “ tanya Angga sekali lagi.
    Rina menghembuskan napasnya secara perlahan.
    “ makasih Angga, kalau kamu suka sama aku. Tapi aku masih belum tahu gimana perasaan aku. Aku masih bimbang Ngga, “ jawab Rina.
    “ kamu masih sayang sama Ergi ? “ Angga memastikan perasaan Rina.
    Rina mengangkat bahunya.
    “ nggak tahu deh Ngga. Aku juga nggak ngerti. “
    “ ok… aku ngerti Rin, tapi…. Aku boleh kan nunggu kamu sampai perasaan kamu sudah tenang ? “ pinta Angga.
    Rina terpana mendengar ucapan Angga.
    “ aku bersedia nunggu kamu, sampai kamu bisa lupain Ergi. “
    “ aku bakal nunggu kamu sampai kamu bisa buka hati buat aku. “ ucap Angga sambil tersenyum manis.

    Tiba – tiba dada Rina terasa hangat mendengar ucapan Angga. Rina tersenyum mendengar ucapan Angga.
    Untuk beberapa menit mereka diam dengan pikiran masing – masing sampai,

    “ woi…… kumpul nggak ngajak – ngajak aku ya ! “ Rina dan Angga sontak kaget mendengar teriakan cempreng yang sudah akrab di telinga mereka.
    Rima langsung menoleh ke arah Rina.
    “ eh, ngomong – ngomong ada yang aneh ni. Wajah Rina ceriah banget, nggak kayak biasanya, wah….. ada apa nih ? “ tanya Rima dengan tatapan tajam ke arah Rina dan Angga. Dan dengan kompak mereka berdua menjawab,
    “ nggak ada apa – apa ! “
    Rima makin curiga, apalagi melihat wajah kedua sahabatnya yang memerah.
    “ ehem – ehem, kayaknya bentar lagi aku bakal dapet teraktiran nih ! Asyik…“ gumam Rima. Dan itu membuat Rina menunduk malu.

    Namun walaupun begitu Rina merasa bahagia hari ini. Rina juga yakin hari – hari di depannya pasti kan lebih menyenangkan. “ hmm… punya sahabat yang baik dan punya seseorang yang dengan tulus menyayangi kita. Apalagi coba yang kurang dalam hidup ini….., ketimbang mengharap sesuatu yang tak pasti !
    Aku mulai tahu jawaban atas penantian panjangku selama ini, untuk satu orang “ Ergi “.

    The end

    • Waah, bagus bnget ceritanya… Like this!
      Tapi lebih bagus lagi klo ceritanya si Angga gak langsung ungkapin perasaannya, tp dia menceritakannya pd si Rima. Dan ternyata Rima jg suka sm Angga (Waduuuh, ribet ya!). Tetapi karna si Rima lebih sayang sama sahabatnya, dia mengalah untuk Rina, dan mulai punya rencana & strategi agar si Angga dan si Rina bisa PDKT-an dan akhirnya jadian. Jadi saking sayangnya Rima kepada Rina & Angga dia sampai rela berkorban, agar sahabatnya Rina tidak terus menerus merasa sakit hati karna cowo lain, Ergi. Karena dicerita kamu diatas, kayaknya aq lihat si Rina dan si Ergi tidak terllu dekat, hanya karna sudah kenal lama. Mungkin ceritanya akan jd saangat panjang tp pasti lbih sedih. Ummm… cuma cerita km jg udh bagus banget kok kok… ^_^
      Sorry ya, klo trkesan menggurui. Sebagai pembaca, aq cm kasih saran aja… Thanks…

      Lala
      lala.lovely@rocketmail.com

      • wahh… thx ya k lala dah mau baca cerpen aku + kasih masukan. iya, masukan kak lala bisa di pertimbangin kok. keren juga. hehehehehe ^ – ^ sekali lagi thx. ^ – ^

  4. cinta tak harus memiliki
    cinta tak pernah tahu kapan hadirnya
    cinta akan menyapa siapa saja

    aku tak kan mampu mengutarakannya
    karena dia tlh sirna bersama sang waktu
    aku menyimpannya disudut hatiku
    untuk ku sendiri

    duhai sahabat yang pernah ku cinta dalam diamku
    yang entah dimana sekarang berada
    andai kau tahu dan baca. hanya satu kalimat”aku mencintaimu karena tuhan menghadirkannya dihatiku tanpa bisa memilikimu”
    bukankah makna cinta itu UTUH. kalau dia hadir.
    Bukankah cinta seperti sifat Tuhan maha pengasih dan penyayang yang memberi tanpa pambrih.

    untuk sahabatku “Dimas” yang hilang ditelan sang waktu ketika semester IV di kampus Bina Sarana Informatika Fatmawati Jakarta Selatan.

  5. Aku paham, kita sahabat tanpa sejak dini
    aku tau, kita pernah berjanji tak akan ada tali
    Tapi, apa aku bisa mengelak ketika hati ini berseri

    Aku ingin berkata, tapi kau sudah miliknya
    Aku ingin berkata, tapi kau selalu cerita tentang dirinya
    aku ingin kita jalan bersama, kau selalu tak bisa. Selalu dia.
    Memang dilmema

    Aku mengingikanmu lebih dari sahabat sejati
    Tapi aku tak sejantan itu barkata tentang hati
    karena aku menghargai

    Biarlah ku nanti waktu yang tepat
    Setidaknya aku ingin ku ungkapkan
    walau mungkin kata Ya, tidak kan kudapat
    Setidaknya aku sudah transpaaran

    Ya, karena aku tak ingin rasa ini membelenggu
    aku juga tak mau persahabatan kita terpisah

    Note: Ku kirim puisi ini lewat pos koment ini. *akhirnya saya berpuisi juga 🙂

  6. hampa yang menggelayuti
    saatku pikirkanmu,,
    dingin yang menusuk kalbu
    saatku inginmu,,

    yang telah menjadi miliknya,,
    yang telah ambil setengah hatiku,,

    inginku milikimu,,
    pelukmu,,

    namun kau jauh dariku,,
    kau miliknya,,
    kau miliknya,,

    dan kusadari ku mencintaimu,,
    kau yang dimilikinya,,

  7. “CINTAKU HANYA BOLEH DIAM”
    Mencintaimu dalam diam tanpa pernah boleh kau ketahui.

    Cintaku tak terdengar, padahal ia berteriak keras dari dalam hati
    Cintaku tak terlihat, padahal ia meledak-ledak dari dalam diri
    Ia ingin didengar, ingin diketahui.
    Tapi cintaku hanya boleh diam

    Segala kepura-puraan yang seolah tanpa akhir
    Membuatku seperti bernafas dalam air
    Melihatmu bersamanya
    Melihatmu mencintainya

    Tak kusangka akan sesakit ini.

    Cintaku tak terdengar, karena aku meneriakkannya di dalam hati
    Cintaku tak terlihat, karena aku memendamnya di dalam diri

    Tak kusangka akan sesakit ini.

  8. pengen…… tp aq ga bs buat puisi….. blh donk novelnya dibagi sama semua yg buat comment disini…..ok…gud luck dear..

  9. kuis “seperti janji kita”….ikutan ah

    hati ini beku jiwa ini rapuh
    memendam rasa untuk memadu

    hati ini rindu jiwa ini terlalu
    aku ingin dia dalam pelukku

    ada rasa yang tak mungkin bersatu
    dalam alunan nada cinta yang syahdu

    ada rasa yang sulit untuk kutepis
    biarlah langit jadi saksi betapa hati ini menangis

  10. kukatakan dengan puisi ya…

    ” karena sepotong pualam hati
    memenjarakan tatap matamu
    hingga tak ada celah bagiku
    untuk menikmati binarnya
    seperti yang kerap kutemui dalam mimpi…”

  11. Bagaikan Bulan tanpa Matahari
    Bulan tak memancarkan cahayanya
    Matahari perlahan beranjak dari porosnya
    Menjauhi tata surya yang ada
    Meninggalkan semuanya dalam kegelapan

    Bulan ingin memanggil.. tapi bulan pun terikat pada planetnya
    Walaupun sesungguhnya ia ingin Matahari jangan pergi
    Bukan Matahari yang membutuhkan Bulan,
    tapi Bulan yang tak bercahaya tanpa Matahari..
    Jadi Matahari.. “Jangan pergi…”

    Tapi Matahari pun terus beranjak.. mengikuti arus lubang hitam
    yang membawanya menuju tatanan tata surya baru..
    Bulan pun perlahan meredup..
    Cahayanya menghilang..
    dan terdiam dalam kegelapan..

    Semoga dapat bukunya nich…soalnya aku suka banget baca Novel n pengen tahu ceritanya.
    Thanks
    aichan1607@yahoo.com

  12. wah masih lumayan lama ya mbak yes.. nanti mau ikut nyobain walupun gak bisa bikin puisi.. sekedar ikut ngeramaiin aja.. 😀
    eh tapi mau juga dapet bukunya 😀

  13. kekasihku lautan biru ..

    tahukah kau disaat ku menatapmu dari awan yang biru sambil bersenandungkan rindu pada mu …
    rindu yang tak pernah lekang asa maupun waktu ..

    rindu yang selalu hadir bak air ditepian laut birumu yang tak pernah surut ..

    rindu yang tak mengenal batas bak awan gemawan dilangit biru tempatku berdiam ..

    kekasih hati
    rindu itu ada ..
    rindu itu milikmu dan milikku ..
    rindu itu selalu ada menghiasi hati kita
    walau rindu itu tak pernah terkatakan
    tak pernah terwujudkan

  14. sahabat..
    aku beruntung bisa dekat denganmu…
    mengenalmu.. menjadi orang pertama yang kau cari disaat kau sedih..
    memberikan bahuku ketika kau ingin menangis…
    memberikanmu selamat ketika kau bahagia…
    sahabat…
    aku mencintaimu… cinta yang tulus dan utuh… tanpa pamrih
    kau mau tahu buktinya…
    aku mencintaimu…
    dan aku berharap kau bahagia dengan orang yang kau cintai…
    Sahabatku… Cintaku…..Kebahagiaanku…

  15. Dears,
    Lebih nyaman jika cinta itu dua arah…, dicintai dan mencintai.
    cinta yang 1 arah, hanya akan menyiksa hati. karena tidak ada kasih sayang dan timbal balik.
    realistis saja,,, jika kita mencintai seseorang (A) selama bertahun-tahun, tanpa pernah bisa melupakannya dan masih tetap mengharapkannya, bahkan sampai berdoa semoga si A sampai putus, siapa tau bisa mendapatkan cintanya supaya dapat membalas cinta dari kita… wahhh wasting time.. capek booo..
    mari kita cari cinta yang lain..orang yang mau mencintai kita dengan setulus hati, atau orang yang lebih keren lagi untuk kita cintai..(siapa tau dia juga mau mencintai kita, hohoho)..
    Siap2 tepe2 yang banyak.. This world is not small say…
    Chayoo!!

  16. Ikutan kuisnya ya Mbak… Mo coba posting puisi nih…

    Hanya Terpaut Rasa

    Di keheningan malam ku terpaku
    Menatap langit kelam berselimut bintang
    Hanyut dalam kekosongan jiwa
    Berteman sepi yang tak terselami

    Sepotong pena usang entah berapa lama di tangan
    Ingin merangkai kata-kata penuh arti
    Namun apalah arti itu jika hanya terpaut rasa
    Rasa dalam menyongsong impian semu di antara lembaran kisah

    Satu demi satu kata mulai bertaut
    Terangkai bersama alunan nada indah
    Mengiringi detik demi detik yang terus berdetak
    Mengisi kekosongan yang telah sekian lama terjadi

    Karya pun akhirnya tercipta sudah
    Namun apalah arti itu jika hanya terpaut rasa
    Tak seorang pun yang ‘kan dapat mengerti jeritan jiwa
    Jeritan tanpa suara tanpa kata-kata.

  17. ngeliat segitu banyaknya orang yang comment rasanya emang banyak ya sahabat yang jadi cinta. tresno kulino seko jalaran (bener ga sih? maklum jawa palsu. cuma nyontek aja). kalo yang kesampean sukur. cuma mendam perasaan yah mw gimana lagi. tapi kalo jadian trus putus, milih mana?

  18. ikutan ah:

    menghakimi keadaan, dunia tidak lebih baik
    mencaci asa, terpuruk sendiri
    aku mendongak kedua tangan meraba
    kedua mata terpejam
    bilah harapan ku temukan, terhalang simpul pengait
    tidak aku mengerti,
    sebelum diberi-Nya

  19. JANJIKU DI BALIK TIRAI JENDELA

    Kuucap sepatah kata
    di balik sela-sela sepi
    tak sorangpun tau
    tak juga dirinya,
    diri mereka,
    orang yang kucintai,
    orang-orang yang dekat denganku
    burung-burung kecil
    embun-embun pagi
    rekah cahaya fajar
    semua tak ada yang tau dengan janji kita

    Kuucap sepatah kata
    yang bermakna untuk kita
    bukan untuk siapa-siapa
    tapi hanya untuk kita
    dalam membangun bahtera
    yang kan berlayar dibalik derita
    namun bahtera terus melaju dengan nahkodanya.

  20. Saya tuliskan dalam bentuk prosa aja ya Yes, ini prosa nya :

    Tak mengerti apa yang tengah terjadi dengan hati ini, jika dijabarkan dan dikuak malu sendiri adanya, bagaimana tidak? ketidak jelasan kondisi hati dan sinar mata tak mampu menyamarkan perasaan yang jujur saja bisa dikategorikan “jatuh cinta” pada pria itu.

    Pria itu seorang yang memang dekat, namun tak ada rasa canggung, jaim, atau terkesan menutup nutupi kekurangan satu sama lain, ya dia adalah sahabatku.

    Saling dukung akan pasangan masing masing, disaat aku dan dia telah memiliki kekasih, sampai akhirnya date bareng sudah sering dilakukan, dia dengan kekasihnya, akupun demikian, semuanya berjalan, semuanya punya hubungan, semuanya mulai berkomitmen.

    Namun disaat tertentu ada moment penolakan hati atas terjadinya semua ini, walau saat bergandengan dengan kekasih masing masing, namun mata dan hatiku juga mata dan hati pria itu memancarkan kejujuran, bahwa aku maupun pria itu mengatakan, bahwa “aku lah yang sepatutnya denganmu”

    Aku langsung berpaling , bukan karena membenci sambutan pria itu, namun aku ingin logika lebih berperan dalam dilema ini, dan aku harus menyadari “Memang cinta dan kasih sayang serta perasaan tidak dapat dikalahkan dengan apapun, namun tidak dengan “TAKDIR” dan aku tak boleh mengingkari takdir itu.

    Walau hati tetap terpaut kepada sahabat, kuharap waktu akan bisa membuatku seutuhnya bisa mencintai hanya pada kekasihku, dan pria itu tetap sahabatku , aku tak ingin kehilangan seorang sahabat yang abadi.

  21. TERUNTUK MU

    Jangan pernah bertanya
    Kenapa
    Aku mencintai mu
    Sebab akupun tak tahu mengapa

    Jangan bertanya
    Beberapa besar
    Cintaku pada mu
    Sebab aku tak tahu rumus apa
    Yang bisa aku gunakan
    Untuk menhitungnya
    Sehinnga muncul satuan yang tepat
    Untuk menggambarkan besarnya
    Bilangan tersebut

    Jangan bertanya
    Sampai kapan
    Aku akan tetap mencintaimu
    Sebab tidak pernah terfikirkan
    Apa jadinya aku
    Bila tanpa kamu

    Jangan bertanya
    Secantik apa kamu dimataku
    Dibandingkan dengan yang lain
    Sebab belum ada wanita lain
    Yang mengganggu perhatian ku
    Selain kamu

    Jangan pernah bertanya
    Apakah ini jujur
    Sebab akupun tak tahu
    Apa yang sedang aku rasakan

    Tapi silahkan bertanya sesering mungkin
    Siapa yang aku cintai
    Sebab saat itu juga
    Aku hanya bisa menjawab
    Kamu

    http://obypunyacerita.blogspot.com/2010/02/teruntuk-mu.html

  22. KERAGUAN 1

    Tiba tiba saja perjalanan ini
    kembali menjadi panjang, jauh dan berliku
    Terminal demi terminal kulampaui tanpa batas
    Dan sering kupergoki cahaya kecil itu
    menusuki rongga batu ini
    Untuk kemudian jejaknya tertinggal sekedar sebagai ilustrasi pendek

    Waktu seperti tak mau berpihak
    Bahkan demi satu keberanian semu pun
    Selalu saja ia berakhir ketika langit bertubrukan dengan bumi
    Yang diam diam kutangisi di pojok keputus-asaan

    Senja ini, seperti juga di senja-senja lampau
    Kulirihkan sayonara di atas pusaraku sendiri
    Dan pada mereka sengaja kupersembahkan
    Agar tak lagi merasakan gemuruh
    dan mendengar desaunya
    Tapi sungguh ! Aku tak mampu melupakannya

    Kemudian, pada tiap pelabuhan itu,
    Bidukku terombang ambing

    Pondok Aren, 1994

  23. Setahun jumialely [dot] com, dengan penuh penghargaan saya ucapkan Terima Kasih karena sahabat sudah pernah Menorehkan jejak cinta di rumah maya saya. I love You

  24. Ada temanku Yes, baru2 ini sih…
    dia dekat dengan seseorang yang dicintai sahabatnya… dan ternyata si cowok itu kemudian nembak dia dan dia juga jatuh cinta sama cowok itu.
    Bisa bayangkan kan gimana perasaan sahabatnya itu waktu di temanku ini bilang dia mau merit dengan cowok itu… 🙂

  25. Hai kamu yang dalam dingin malam aku rindukan diam-diam,
    Yang dalam riuh siang aku angankan sembunyi-sembunyi,
    Tahukah kamu hatiku tertawan?
    Pada detik engkau menyapa di suatu Minggu pagi yang ceria…

    Kamu mencintai dia, dan dia mencintaimu.
    Tapi ada aku yang juga berdesir merindu,
    berdarah sakit tiap kali engkau dan dia bercumbu.

    Apakah engkau bahagia?
    Sungguh-sungguh bahagia dengannya?
    Tanya menguar di dada..
    Dengan sejumput harapan agar aku beroleh asa bersama denganmu, belahan jiwa.

    Tapi pupus, kandas, musnah asa
    Engkau bahagia bersamanya.
    Kan ku bungkus rasa itu, rasa yang telah 350 sore mengendap dihatiku.
    Kulemparkan ke dalam sudut hati.
    Aku pergi.

    Semoga engkau bahagia, bersamanya.
    Aku pergi, mempercantik diri.
    Seorang pangeran telah disiapkan Tuhan untukku.
    Walau bukan kamu, tapi itu pasti yang sepadan untukku 🙂

    *nah Yes, itu puisi yang akan gue kasih ke cowok yg udh punya pacar tapi diam2 selama setahun gue cintai* Hihihi
    Nah, mana bukunya?
    #PDJaya kesannya bakal menang hihihi

  26. aku ikutan yap mba 😉 :

    tidak tahu kenapa harus aku merasa
    tidak mengerti kenapa harus mencinta
    sementara yang dicinta sudah memberi cinta
    bukan kepada hati ini.. tetapi kepada kuncup lain

    tidak mengerti kenapa ada rasa
    tidak mengerti kenapa cinta harus derita
    tidak mengerti
    tidak tahu

    yang saya mengerti hanyalah mencintai tanpa meminta balasan
    karena diizinkan untuk mencintai saja sudah akan buncah rasa syukur
    seperti apa yang dikatakan Tuan Ibrahim kepada Momo:
    “What you give, Momo, is yours forever. What you keep is lost for all time”

    tidak mengerti
    tidak tahu
    yang sy tahu hanyalah cinta yang tulus tanpa perlu mengemis balasan

    • seorang wanita bernama rere yang sangat menjaga janji suci persahabatan, rela mengalihkan rasa syang nya terhadap guguun yang merupakan sahabatanya sendiri, namun cara yang dipilih gadis tersebut sangat salah dan disayangkan oleh sahabat dan keluarganya. Dia ngalihkan rasa sayangnya dengan kehidupan yang kelam yaitu narkoba. Namun sebenarnya awalmula gadis tersebut mengenal narkoba karena terjebak oleh teman barunya. Ikuti cerita lengkapnya di :
      http://anugrha13.wordpress.com/2011/04/23/cinta-dan-janji-sahabat/

  27. Dear Derai Hati

    Dalam malam, kusulam hasrat hatiku mengeja namamu. Berjuta kisah tentang tautan persahabatan telah kita lukis di langit siang bersama awan, di langit malam penuh bintang. Dan hangatnya jalinan ini, adalah ketika kita bersama tanpa jeda tanpa rahasia atau kata saru semu semata. Kita benar-benar terbuka dan nyaris tiada rahasia diantara kita. Tapi tahukah engkau, bahwa aku telah berbuat curang. Ada rahasia yang sampai saat ini terpendam kusimpan dalam dalam.

    Seperti saat kau tersenyum pada ilalang yang bergoyang tersapa angin, lalu kau sampaikan padaku bahwa persahabatan kita meski beriak pun semoga tetap indah. Aku mengerti harapmu, harap saat kau seringkali kau dibuat bingung atas sikapmu. Padahal itu adalah wujud rasa cemburu.

    Ya, aku tidak ingin senantiasa jadi pecundang, biarkan aku memenangkan hati dengan kejujuran ini. Rasa ini telah lama tersimpan, dan kini telah kuputuskan untuk jujur, sebelum aku benar-benar ternistakan atas dusta pada apa yang kurasa.

    AKU MENCINTAIMU

    Ah, lega rasanya. Usai kau baca, buang surat ini ke sungai, biar hanyut seiring hanyutnya rasaku padamu.

    Salam Persahabatan

    =======
    Mbak Yessi, saya ikutan ya 😀

  28. Seandainya setiap orang dapat merasa
    apa yang aku rasakan
    Tentu engkau akan mengerti betapa perih,pedih dan pilunya hati ini

    Seandainya setiap makhluk bisa mendengar
    apa yang diteriakan hati ini
    Tentu engkau akan mengetahui betapa aku ingin mengungkapkan cinta suciku

    Seandainya …seandainya..dan seandainya…
    hanya itu yang bisa katakan,
    hanya itu yang aku fikirkan,
    setiap melihatmu berkasih mesra dengannya

    Tapi hidup adalah sebuah pilihan dan keyakinan
    Apa yang dipilihkan Tuhan untukmu,
    dan
    Apa yang dipilihkan Tuhan untukku,
    Aku yakin itulah yang terbaik untuk kita bersama,

    Wahai yang pernah singgah di hatiku,
    wahai yang pernah menerangi relung hatiku,
    aku rela melepasmu,
    meski meninggalkan berjuta pilu dihatiku,
    meski mewariskan rasa sesak dan perih di dada,
    karena meredam rasa cinta yang membara,
    dalam masa yang teramat lama,

    Semoga,
    bahagia tetap bersamamu,
    juga bersamaku,
    meski kita belum dan mungkin tak akan pernah
    untuk bersama.

  29. Ikutan kuis yakak Yessi…
    ===================
    Lovely Friends

    Teringat penuh di benakku
    Disaat kenangan itu terungkap kalbu
    membenarkan diriku…
    Bersamamu,
    aku tertawa, tak terusik oleh beban
    Kesedian berlalu,
    damai mengembun dihatiku
    Bersamamu,
    aku berbagi, entah duka entah suka
    Membenarkan ketidak pastian
    saat kata-kata terungkap
    saat hari-hari terlaksana
    Tanpa haluan yang memburu

    Sekarang,
    rasa bebas itu lenyap,
    digantikan rasa canggung,
    saat memandang manik mata nan bening,
    saat kudengar untaianmu,
    saat menyentuh lembut tangan suaramu
    Dimana kata hati hanya bisa menggebu
    Rasa ini,
    datang tiba-tiba,
    tanpa aku ingin
    menyimpannya dalam mahkota jiwaku
    Menolak semakin sakit
    menerima semakin perih
    dilema menyayat hati

    Dan,
    saat rasa itu jatuh dalam jurang,
    kecuraman cintaku
    dia hadir,
    mengisi cinta yang ku impikan,
    menjadi separuh jiwa darimu
    Aku sakit
    Aku hancur
    Ku terluka
    Rasa ini mati

    Aku menjadi rumah tanpa penghuni,
    kosong
    Aku menjadi suara tanpa udara,
    hampa
    Aku menjadi nyawa tanpa raga,
    semu
    Aku menjadi manusia tanpa rasa,
    kejam

    Ingin membunuhnya,
    mengenyah, kan darimu
    Mengusirnya,
    dalam kabut-kabut yang menghalingi dirimu,
    melihatku
    Tapi dengan itu,
    akan membunuhku dalam hatimu
    membawaku dalam kekelaman,
    sulit melihatmu

    Benar,
    aku ingin memilikimu
    merengkuhmu
    Tapi bagaimana?
    Aku hanya bisa berusaha
    Aku hanya bisa menunggu takdir
    Aku hanya bisa menunggu waktu,
    menanti dengan gundah
    Tanpa harus memaksamu

    Apabila takdir tidak berjalan,
    kau bersamanya
    rela aku aku akan itu
    Apabila waktu berjalan,
    tanpa mengubah semua,
    kau bersamanya
    rela aku akan itu
    Mungkin kaubukan pembawa tulang rusukku,
    karena hati percaya
    jodoh akan datang sendirinya,
    tanpa paksaan,hanya perantara
    Karena,
    hati ini yakin
    Tuhan yang menentukan

  30. Sebait puisi, meski telat.

    Kucinta dirimu,
    Didalam sunyi
    Berteman angin malam
    Kuhembuskan nafas cintaku

    Kusayang dirimu
    Didalam gelap
    Disudut villa Sudiang
    Memandang Karang Menjangan

    Kucumbu dirimu
    Didalam bayang
    Kukagumi keindahan cinta
    Abadilah cintaku

  31. Kucinta dirimu,
    Didalam sunyi
    Berteman angin malam
    Kuhembuskan nafas cintaku

    Janji Cinta

    Kusayang dirimu
    Didalam gelap
    Disudut villa Sudiang
    Memandang Karang Menjangan

    Kucumbu dirimu
    Didalam bayang
    Kukagumi keindahan cinta
    Abadilah cintaku

Leave a comment